MATERI KD 01 PART 2_KONSEP DASAR TATA KELOLA HUMAS // TUGAS POKOK DAN FUNGSI HUMAS
MATERI OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS DAN
KEPROTOKOLAN
MATERI KD 01
KONSEP DASAR TATA KELOLA HUMAS
PART
2
TUGAS
POKOK DAN FUNGSI HUMAS
HUMAS/PR adalah
sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian,
menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif
lembaga.
Humas memainkan peran utama dalam komunikasi sebuah instansi/lembaga dengan
pihak lain dan publik. Humas pula yang bertugas menjaga dan meningkatkan citra
(image) instansi/lembaga di mata publik.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan
masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah
situasi.
Pengertian
Humas
Menurut
Efendy (1990), Humas dapat dibedakan kedalam dua pengertian, yakni sebagai
teknik komunikasi dan sebagai metode komunikasi.
Sebagai
teknik komunikasi, humas dilakukan sendiri oleh pimpinan organisasi.
Sebagai
metode komunikasi, humas dilakukan secara melembaga (public relation of
being).
Wahana
humas ditekankan adalah berupa biro, bagian, seksi, urusan bidang dan
sebagainya.
Humas
baik sebagai teknik komunikasi maupun sebagai metode komunikasi adalah suatu
aktifitas yang menunjang manajemen suatu lembaga untuk menggerakkan
manusia-manusia yang terlibat, menuju sasaran dan tujuan lembaga.
Seidel
dalam Effendy (1990), memberikan definisi Humas adalah proses kontinu dari
usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will (kemauan baik) dan pengertian
dari para pelanggannya, pegawainya, dan publik umumnya; ke dalam menganlisa dan
perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan
pertanyaan-pertanyaan.
The
British Institute of Public Relations (Rahmandi, 1994) mendefinisikan Humas sebagai
“upaya sungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan
membina saling pengertian antara organisasi dan publiknya”.
Berikut
ini beberapa pengertian Humas menurut para ahli, akademisi, dan praktisi.
1.
“Fungsi manajemen yang (a) menilai sikap publik, (b) mengidentifikasi kebijakan
dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta (c)
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian,
pemahaman, dan dukungan dari publiknya” (Scott M. Cutlip dan Allen H. Center).
2. “Membantu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara
menguntungkan. Usaha organisasi untuk memperoleh kerjasama dari sekelompok
orang Membantu organisasi berinteraksi secara efektif dan berkomunikasi dengan
publik utama.” (The Public Relations Society of America).
3. “Fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui
organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk memperoleh pengertian, simpati,
dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan
penelitian opini publik di antara mereka.” (International Public Relations
Association/IPRA)
4. “Proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh
itikad baik dan pengertian dari langganannya, pegawai, dan publik umumnya; ke
dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar
dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.” (J.C. Seidel).
5. “Kelanjutan proses penetapan kebijakan, penetuan pelayanan, dan sikap yang
disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau
lembaga itu memperoleh kepercayaan dan itikad baik dari mereka. Pelaksanaan
kebijakan, pelayanan, dan sikap untuk menjamin adanya pengertian dan
penghargaan yang sebaik-baiknya.” (W. Emerson Reck).
6. “Gabungan antara seni dan ilmu yang memperdiksi kecenderungan, memperkirakan
konsekuensi, memberi saran kepada pimpinan organisasi, dan melaksanakan rencana
kegiatan sebagaimana telah ditetapkan untuk melayani kepentingan publik dan
organisasinya. (Public Relation World Conference).
7. “Fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan dan
kegagalan organisasi tersebut.” (Cutlip, Center, dan Broom)
8. “Usaha berencana dan berkesinambungan untuk membina serta memelihara itikad
baik ataupun pengertian bersama antara organisasi dengan masyarakatnya.” (The
British Institute of Public Relation).
9. “Sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam
maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus,
yakni pengertian bersama. (Frank Jeffkins).
10. “Sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik” (Jeffkins & Daniel
Yadin).
11. “Public Relations practice is the planned and sustained effort to establish
and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its
publics” (Diane Ackerman)
12. “Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi
kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik,
serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan
pemahaman dan penerimaan publik.” (Public Relations News)
13. “Fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini
komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual, dan kerja sama antara
organisasi dan publiknya.” (Rex F. Harlow).
Sejarah
Humas
Public
Relations atau Humas sudah mulai digunakan berabad–abad lalu di Inggris. Hal
ini ditunjukkan dengan munculnya fasilitator komunikasi dan penyelaras antara
pemerintah dan rakyat.
Konsep
Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900-an yang dipelopori oleh
Ivy Lee dengan "The Declaration of Principles".
Ivy
Lee dianggap sebagai "The father of Public Relations" karena
deklarasi asasnya itu. Meskipun demikian, konsep Public Relations di Amerika
sudah ada sejak tahun 1850 (Broom, 2000; 102).
Public
Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950. Perkembangan hubungan
masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat
itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia
untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan
Indonesia oleh kerajaan Belanda.
Berawal
dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan
menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak
untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12).
Public
Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh Pertamina.
Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak
pemerintah maupun swasta di berbagai sektor.
Konsep
Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak–pihak tersebut dengan
berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.
Dalam
sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya
aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee. Tahun 1906 ia berhasil
menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes.
Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Tugas
Utama Humas
Bagian
penting dari pekerjaan petugas humas dalam suatu organisasi adalah:
1. Membuat kesan (image) –kesan baik, citra positif.
2. Pengetahuan dan pengertian –informasi, penerangan, penjelasan.
3. Menciptakan ketertarikan
4. Penerimaan –pengertian, pemahaman.
5. Membangun/menciptakan simpati publik.
Contoh kegiatan Humas adalah melobi, berbicara di depan publik atau melakukan
pembicaraan publik (public speaking), menyelenggarakan acara, dan membuat
pernyataan tertulis seperti rilis berita.
Kualifikasi
(Syarat) Humas
1.
Komunikatif
2. Writing Skill, Mahir Menulis.
3. Supel, Flesibel, Gaul!
4. Friendly, Ramah
5. Kemampuan Bahasa.
6. Good Looking (Performance).
7. Confident, Percaya Diri
8. Wawasan Luas.
Top
5 PR Skills: Keterampilan Utama Humas
“Writing
is the number one skill of PR practitioners,” kata Craig Pearce dalam
blognya, craigpearce.info. Bahkan, “It’s more important than being a nice
person. Seriously.” Keterampilan menulis lebih penting ketimbang jadi
“orang baik”.
Berikut ini lima keterampilan utama yang harus dimiliki petugas humas/PR (Top 5
PR Skill) sebagaimana dikemukakan Pete Codella dalam blognya, petecodella.com.
Ia menyebutnya sebagai “a short list of … the most in-demand and
important skills are for public relations practitioners” (daftar
singkat … keterampilan dan tuntutan paling penting untuk praktisi humas).
1. Writing
Praktisi humas harus terampil menulis dengan baik –dari segi substansi dan tata
bahasa. Publik saat ini tidak hanya bergantung pada wartawan atau media massa
untuk mengakses informasi. Mereka juga sudah menjadikan media sosial –facebook,
twitter—sebagai sarana komunikasi dan bertukar informasi.
2. Kreativitas
Kompleksitas saluran komunikasi saat ini, dan banyaknya informasi yang setiap
membombardir kita, menuntut para komunikator profesional untuk menjadi kreatif
dalam mengemas dan menyampaikan pesan.
3. Menguasai ‘Publishing Tools’
Internet dan alat-alat media sosial menjadikan praktisi humas “kebanjiran”
sarana komunikasi. Praktisi humas saat ini mesti akrab dengan berbagai saluran
komunikasi tradisional dan digital untuk mengidentifikasi kesempatan terbaik
bagi klien dan employer mereka.
4. Profesionalisme
Nilai-nilai inti advokasi, kejujuran, keahlian, kemandirian, kesetiaan, dan
keadilan adalah penting bagi para praktisi humas yang serius. Tahun 2000 Public
Relations Society of America (PRSA) menerbitkan kode etik humas yang
menguraikan enam nilai inti serta prinsip-prinsip inti etika humas. (Untuk
humas Indonesia: menaati kode etik kehumasan).
5. Personable
Menarik, Menawan. Berlaku baik kepada orang-orang (good with people).
Profesi humas membutuhkan orang-orang “pemersatu” (uniters), bukan
“pemisah” (dividers), mendorong komunikasi yang lebih baik di dunia kita
yang terkadang “konfrontatif”.
Dalam kata-kata Michael Jackson, PR/humas membutuhkan pekerja yang akan setuju
dengan pernyataannya: “I'm a lover, not a fighter”.
Aktivitas
Utama Humas/PR
1.
Customer Relations –menjalin hubungan baik dengan konsumen.
2. Employee Relations –membangun hubungan baik antara atasan dan bawahan.
3. Community Relations -- membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar
lembaga dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
4. Government Relations --menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
5. Media Relations -- menjalin hubungan baik dengan media massa/wartawan.
Pantangan
Humas
1.
Melanggar Kode Etik Humas
2. Membocorkan rahasia perusahaan.
3. Memberikan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
akurat.
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
Humas Era Internet (Digital PR), Humas Online, Cyber PR
Humas singkatan dari Hubungan
Masyarakat adalah bagian, divisi, atau unit sebuah lembaga/instansi yang
berfungsi untuk melakukan interaksi, hubungan, dan kerjasama dengan masyarakat
yang terkait dengan organisasi tersebut. Dalam bahasa Inggris, Humas disebut
dengan Public Relations (PR) yang bertanggungjawab dalam membangun dan
mempertahanan reputasi, citra, dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara
organisasi dan publik.
Humas Era Internet
Digital PR (Digital Public Relations)
disebut juga e-PR, Humas Online, Internet PR, Cyber PR, atau Humas Era Digital–
bisa diartikan sebagai kegiatan humas secara online dengan memanfaatkan media
internet website, blog, media sosial, email, marketplace. Digital PR merupakan
“konsep baru” kehumasan, seiring perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang membentuk “masyarakat digital”. Hanya dengan sentuhan
jari, warga dunia kini mampu mencari dan menemukan yang mereka inginkan dan
butuhkan. Hanya dengan sentuhan jari pula, praktisi humas bisa menjalankan
tugasnya membangun citra positif lembaga dengan menjangkau seluruh dunia selama
24 jam.
Era digital saat ini menuntut praktisi humas (PR Officer) yang bukan saja
memiliki wawasan dan keterampilan dasar kehumasan, tapi juga yang bisa
mengikuti ritme perkembangan teknologi informasi, termasuk menguasai tip dan
trik blogging, media sosial, dan menulis online (online writing). Digitalisasi
media telah mengubah bagaimana konsumen dan klien di seluruh dunia kini
menghabiskan waktu mereka. Berdasarkan survei Global Web Index yang dirilis
Maret 2013, rata-rata masyarakat dunia menghabiskan 57% waktu konsumsi medianya
setiap hari untuk “berselancar” di dunia maya, unggul jauh di atas televisi
23%, radio 11%, dan media cetak 5 %. Dari jumlah itu, hampir separuhnya 27% bahkan
dihabiskan di social media (fortunepr.com).
Website: Kantor yang buka 24 Jam
Website atau blog resmi
lembaga/perusahaan/instansi/organisasi kini menjadi kantor yang buka 24 jam
setiap hari tanpa libur. Demikian juga akun media sosialnya. Setiap orang,
kapan dan di mana pun, selama memiliki akses internet, bisa berkunjung ke
“kantor maya” lembaga mana pun. Mereka pun bisa masuk ke “berbagai ruang
divisi/bagian”, “ruang foto”, galeri produk, galeri jasa, bahkan jika ada
profil dan contact person masing-masing bagian.
“Kantor Maya” itu kian “powerful” jika
dilengkapi dengan “kantor cabang/perwakilan” di media sosial, terutama
facebook, twitter, google plus, serta flicker (galeri foto) dan youtube (galeri
video). Media sosial penting bagi setiap perusahaan untuk membangun dan menjaga
hubungan baik dengan pelanggannya, juga membangun hubungan dengan kalangan
media (media relations/press relations), termasuk menyebarkan press release
(siaran pers).
Menurut sejumlah pakar, cara menarik
perhatian pasar yang efektif saat ini adalah dengan “hubungan personal”,
seperti pertemanan, karena pasar lebih percaya pada apa yang direkomendasikan
oleh orang yang mereka kenal. Inilah yang membuat media sosial menjadi alat
yang digunakan pada era saat ini.
Digital PR Tools: Kuasai Media Online
Guna memaksimalkan kinerja, praktisi humas Digital PR “wajib” menguasai:
1. Blogging (ngeblog)
2. Online Writing (menulis khas media
online)
3. Social Media Strategy (strategi
mengelola media sosial),
4. Search Engine Optimization (SEO)
atau Pengoptimalan Mesin Pencari.
5. Social Media Monitoring (pengawasan
media sosial).
Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) humas
era digital akan lancar dilaksanakan jika menguasai semua itu.
Tupoksi Humas Konvensional
Dari buku-buku lama tentang kehumasan,
dapat diringkas Tugas Pokok dan Fungsi Humas sebagai berikut:
Tugas Humas: melaksanakan analisis dan
penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat.
Fungsi Humas:
Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan
kebijakan pengelolaan informasi.
Pelaksanaan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan penyelenggaraan dan pengelolaan dokumentasi.
Pelaksanaan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.
Penyelenggaraan kegiatan keprotokolan
daerah.
Penyelenggaraan tata usaha Bagian
Hubungan Masyarakat.
Tugas Pokok Humas: Melaksanakan
inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan
kebijakan pengumpulan dan penyajian informasi, dokumentasi kegiatan pemerintah
daerah, serta melaksanakan tata usaha Bagian Humas.
Menurut Menurut Edward L. Bernays,
fungsi humas antara lain memberikan pemahaman kepada publik, melakukan persuasi
kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku, berupaya
untuk menyatukan sikap dan perilaku publik agar sesuai dengan sikap dan
perbuatan sebuah lembaga, atau sebaliknya.
Manfaat Humas
Menurut Frank Jefkins, beberapa
manfaat Hubungan Masyarakat adalah:
1. Manajemen Krisis
Manajemen krisis adalah proses yang
membahas organisasi dengan sebuah peristiwa besar yang mengancam merugikan
organisasi, stakeholders, atau masyarakat umum. Ada tiga elemen yang paling
umum untuk mendefinisi krisis: ancaman bagi organisasi, unsur kejutan, dan
keputusan waktu singkat.
Contoh kasus manajemen krisis adalah
kegagalan produk yang telanjur sudah diedarkan di pasaran dan membahayakan bagi
konsumen dapat mengancam reputasi atau citra perusahaan.
2. Penerbitan Desktop
Desktop Publishing (disingkat DTP)
adalah pembuatan dokumen menggunakan keterampilan tata letak halaman pada
komputer pribadi.
Keterampilan DTP sering dibutuhkan
untuk memproduksi e -book, konten web, dan halaman web yang mungkin melibatkan
web desain.
3. Identitas Perusahaan
Identitas perusahaan (Corporate
Identity) atau jati diri perusahaan adalah semua perwakilan atau perwujudan
media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri organisasi sehingga
dapat membedakan perusahaan tersebut dengan organisasi/perusahaan lainnya,
seperti logo.
4. Hubungan Parlemen
Humas dibutuhkan untuk
berhubungan dengan pemerintah, parlemen, dan birokrat di instansi pemerintah.
Comments
Post a Comment